Belajar Hidup dalam Kerendahan Hati
Mat 11:29 "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku
lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan."
Yesus merupakan tedadan utama kita dalam mempelajari hidup dalam
kerendahan hati. Selama hidupNya di dunia ini, Yesus selalu berjalan
dalam kerendahan hati dan ketaatan kepada Bapa. Oleh karena itu
pelayananNya membawa pengaruh yang begitu besar dan tidak dapat
tertandingi oleh siapapun manusia yang pernah hidup di dunia. Sejak
manusia jatuh ke dalam dosa maka dunia ini sudah dikuasai oleh
kesombongan dan keangkuhan hidup. Yesus datang dengan bersenjatakan
kerendahan hati untuk mengalahkan dan menaklukkan kesombongan tersebut.
Kesombongan hanya dapat dikalahkan oleh kerendahan hati.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya ( I Ptr 5:6 ). Syarat untuk mendapatkan promosi/peninggian dari Allah adalah hidup dalam kerendahan hati. Bila kita hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang lain maka Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya. Promosi yang sejati datang dari Tuhan bukan dari manusia. Bila Tuhan sendiri yang mempromosikan kita maka tidak ada satupun manusia yang dapat menghalangiNya.
Selain itu hidup dalam kerendahan hati juga akan membuat hidup kita berhasil dan dipenuhi berkat. Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah ( Mzm 37:11). Walaupun bangsa kita sedang dirundung krisis yang sepertinya tiada berujung namun bila kita hidup dalam kerendahan hati maka kita akan mewarisi negeri ini dan menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Jaminan kita bukan datang dari manusia tetapi datang dari Allah. Tuhan tidak akan pernah gagal menepati janjiNya sebab Ia tidak bisa gagal.
Bill Gothard mengatakan setiap pagi ia membiasakan diri merendahkan dirinya dalam doa kepada Tuhan. Setiap pagi ia mengakui kelemahan dan ketidaklayakannya kepada Tuhan. Bill berkata, "Bila Saya tidak merendahkan diri maka akan ada orang yang dengan senang hati akan merendahkan saya ". Daripada direndahkan lebih baik kita merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Segala sesutu yang kita lakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan kita. Kebiasaan-kebiasaan dalam hidup kita itulah yang disebut karakter kita. Bila kita membiasakan diri untuk hidup dalam kerendahan hati maka lambat laun kita akan memiliki karakter kerendahan hati. Kerendahan hati bukanlah sebuah karunia Roh melainkan karakter yang harus terus dilatih.
Beberapa waktu belakangan ini saya mulai membiasakan diri merendahkan diri setiap pagi dihadapan Tuhan. Setiap pagi saya mengakui kepada Tuhan semua kelemahan dan ketidakberdayaan saya. Saya mengakui dalam doa betapa saya ini lemah dan rentan terhadap dosa karena masih tersusun dari darah dan daging. Saya memohon kasih karunia dan kekuatan kepada Tuhan agar sepanjang hari bisa hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Setelah melakukan kebiasaan itu, saya merasakan adanya sebuah kemenangan dan lebih mudah untuk hidup dalam kekudusan sepanjang hari. Bukan berarti setelah itu tidak ada lagi pencobaan dan godaan tetapi tersedia anugerahNya yang memberikan kekuatan untuk mengatasi setiap pencobaan yang datang.
Walaupun Yesus merupakan anak Raja dari segala Raja namun Ia memilih
untuk lahir di kandang yang hina. Lalu Ia juga memilih untuk dilahirkan
sebagai anak tukang kayu yang mana bukan pekerjaan terhormat. Selama 30
tahun, Ia juga bekerja sebagai tukang kayu walaupun sebenarnya Ia bisa
saja melayani sejak remaja sebab kemampuan dan hikmatNya sudah
memungkinkan untuk itu. Namun dengan sabar Yesus menunggu dalam
kerendahan hati sampai waktunya (kairos) telah tiba bagi Dia untuk
melayani sebagai anak Allah. Salah satu definisi dari kerendahan hati
adalah kerelaan untuk mengalami hinaan dan tidak dikenal.
Pada masa-masa terakhir hidupNya di dunia ini, Yesus membasuh kaki
murid-muridNya sebagai lambang kerelaanNya untuk melayani dan menjadi
hamba bagi orang lain. Yesus mengatakan kepada para muridNya sebagaimana
Aku membasuh kakimu maka kamu wajib saling membasuh kaki yang mana
berarti harus saling melayani dan merendahkan diri. Selain berarti
kerelaan untuk tidak dikenal, kerendahan hati juga berarti kerelaan
untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang lain. Kita wajib saling
melayani satu dengan yang lain dalam kerelaan bila ingin hidup dalam
kerendahan hati. Salah satu bentuk saling melayani tersebut adalah
dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya ( I Ptr 5:6 ). Syarat untuk mendapatkan promosi/peninggian dari Allah adalah hidup dalam kerendahan hati. Bila kita hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang lain maka Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya. Promosi yang sejati datang dari Tuhan bukan dari manusia. Bila Tuhan sendiri yang mempromosikan kita maka tidak ada satupun manusia yang dapat menghalangiNya.
Selain itu hidup dalam kerendahan hati juga akan membuat hidup kita berhasil dan dipenuhi berkat. Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah ( Mzm 37:11). Walaupun bangsa kita sedang dirundung krisis yang sepertinya tiada berujung namun bila kita hidup dalam kerendahan hati maka kita akan mewarisi negeri ini dan menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Jaminan kita bukan datang dari manusia tetapi datang dari Allah. Tuhan tidak akan pernah gagal menepati janjiNya sebab Ia tidak bisa gagal.
Bill Gothard mengatakan setiap pagi ia membiasakan diri merendahkan dirinya dalam doa kepada Tuhan. Setiap pagi ia mengakui kelemahan dan ketidaklayakannya kepada Tuhan. Bill berkata, "Bila Saya tidak merendahkan diri maka akan ada orang yang dengan senang hati akan merendahkan saya ". Daripada direndahkan lebih baik kita merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Segala sesutu yang kita lakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan kita. Kebiasaan-kebiasaan dalam hidup kita itulah yang disebut karakter kita. Bila kita membiasakan diri untuk hidup dalam kerendahan hati maka lambat laun kita akan memiliki karakter kerendahan hati. Kerendahan hati bukanlah sebuah karunia Roh melainkan karakter yang harus terus dilatih.
Beberapa waktu belakangan ini saya mulai membiasakan diri merendahkan diri setiap pagi dihadapan Tuhan. Setiap pagi saya mengakui kepada Tuhan semua kelemahan dan ketidakberdayaan saya. Saya mengakui dalam doa betapa saya ini lemah dan rentan terhadap dosa karena masih tersusun dari darah dan daging. Saya memohon kasih karunia dan kekuatan kepada Tuhan agar sepanjang hari bisa hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Setelah melakukan kebiasaan itu, saya merasakan adanya sebuah kemenangan dan lebih mudah untuk hidup dalam kekudusan sepanjang hari. Bukan berarti setelah itu tidak ada lagi pencobaan dan godaan tetapi tersedia anugerahNya yang memberikan kekuatan untuk mengatasi setiap pencobaan yang datang.
Kita semua sebenarnya layak binasa karena dosa namun oleh anugerahNya
saja kita dibenarkan dan diselamatkan. Semuanya memang hanya karena
anugerahNya bukan karena kuat kita. Marilah kita hidup dalam kerendahan
hati seperti Tuhan kita, Yesus Kristus.
#. Gepsanministrycommunity
0 komentar:
Posting Komentar